Tugas 1 - Ilmu Budaya Dasar
Nama : Ujang Saepuloh
Kelas : 1EA06
NPM : 17216469
Calung: Kesenian Sunda yang Terlupakan
Calung
adalah alat musik sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung.
Cara memainkannya yaitu dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas tabung
(tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik
(da-mi-na-ti-la-da). Pementasan calung
biasanya dibarengi dengan kesenian lain seperti
jaipongan, degung dan ronggeng.
Dahulu, kesenian calung ini dipentaskan
dalam acara-acara hiburan dipedesaan seperti pernikahan, khitanan, dll. Namun seiring
perkembangan zaman, dipedesaan sudah sangat jarang mengadakan kesenian calung. Masyarakat
lebih memilih mementaskan hiburan dangdut, akustik, dll. Hal ini dikarenakan:
a. Efek
globalisasi, semua kesenian-kesenian dari luar negeri masuk begitu saja ke
Indonesia.
b. Dengan
terbuka masyarakat menerima kesenian luar dengan sepenuhnya sehingga
lama-kelamaan menjadi sangat mencintai kesenian dari luar dan melupakan kesenian
dari daerahnya sendiri terutama calung;
c. Masyarakat
lebih menyukai alat musik modern dibandingkan alat musik calung;
d. Merasa
malu karena menurutnya kesenian calung merupakan kesenian yang kuno;
e. Biaya
untuk mementaskan kesenian calung sangat mahal karena sangat jarang dipentaskan;
dan
f. Sulitnya
mencari pemain, karena kebanyakan masyarakat saat ini sangat minim yang
menyukai kesenian-kesenian tradisional terutama remaja. Sehingga saat
pementasan akan terjadi kekurangan pemain.
Oleh
karena itu, agar hal-hal tersebut dapat diatasi dan kesenian calung tidak
terlupakan, kita sebagai masyarakat Indonesia harus lebih mencintai kesenian
calung dibandingkan kesenian dari luar negeri. Selain itu, jangan menerima
kesenian luar negeri sepenuhnya agar kesenian calung tetap lestari dan maju.
Dan juga jangan merasa malu akan kesenian calung yang kita miliki. Karena
sesungguhnya, kesenian calung sangat berperan penting bagi ciri khas Negara Indonesia.

Komentar
Posting Komentar