HUBUNGAN PEMBELIAN DENGAN PENJUAL


A.    INTERAKSI PEMBELI DAN PENJUAL
           Bagian terpenting dari hubungan penjual pembeli adalah interaksi antara perwakilan organisasi pembelian (pembeli) dan perwakilan organisasi penjual (perwakilan penjualan atau perwakilan penjualan). Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ada banyak orang lain dari kedua organisasi yang terlibat dalam hubungan tersebut, tetapi dasar pembangun hubungan tersebut didasarkan pada interaksi pembeli dan tenaga penjualan. Ketika pembeli dan tenaga penjualan bertemu, sifat interaksi mereka bergantung pada peran, perilaku, dan persepsi mereka.
           Interaksi pembeli-penjual adalah interaksi dyadic (dua orang), yang terdiri dari transaksi antara pembeli dan penjual. interaksi pembeli-penjual yang berorientasi transaksi berfokus pada kegiatan pra-penjualan dan kegiatan selama-penjualan dan bukan pada kegiatan pasca-penjualan. Baik tenaga penjualan dan pembeli memiliki kebutuhan pribadi dan kebutuhan organisasi untuk memuaskan. Kebutuhan ini menjadi titik awal interaksi mereka. Secara umum, interaksi pembeli-penjual yang berorientasi transaksi membantu dalam menciptakan pelanggan baru. Saat ini semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya mempertahankan pelanggan yang ada, dengan berinvestasi dalam pemasaran hubungan.
        Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr Jagdish N Sheth, ada dua faktor utama yang telah diidentifikasi sebagai dasar interaksi atau hubungan pembeli-penjual. Dua faktor ini adalah: isi informasi dan gaya pertukaran informasi tersebut. Interaksi yang sukses antara pedagang dan penjual terjadi hanya ketika pembeli dan penjual kompatibel dengan konten dan gaya. Isi informasi (atau komunikasi) termasuk fitur produk, harga, layanan, serta kebutuhan individu pembeli dan penjual. interaksi gaya termasuk perilaku dan format yang digunakan oleh pembeli dan penjual dalam komunikasi mereka (atau interaksi). Ada tiga gaya interaksi diantaranya:
a)  Berorientasi Tugas;
b)  Berorientasi Interaksi (interaksi sosial dan pribadi), dan
c)  Berorientasi pada diri sendiri (pra-sibuk dengan kepentingan diri sendiri).

B.     TIPE-TIPE HUBUNGAN
      Perusahaan pembeli dan penjual yang bekerja sama memiliki beberapa tipe hubungan bisnis, diantaranya :
1.    Hubungan yang terjalin karena transaksi, hal ini berfokus pada pertukaran produk dasar yang tepat waktu dengan harga yang kompetitif antara pelanggan dan pemasok.
2.  Pertukaran nilai tambah, hal ini fokus dalam pertukaran nilai tambah adalah pada pemahaman pemahaman kebutuhan pelanggan saat ini dan masa depan dan memenuhi kebutuhan itu lebih baik daripada pesaing, sehingga memperoleh bagian maksimum dari bisnis pelanggan.
3.    Pertukaran kolaboratif / bermitra (hubungan), fokus pertukaran kolabotatif atau hubungan di sini adalah antara perusahaan pelanggan dan perusahaan pemasok, dan itu adalah proses membangun ikatan sosial, ekonomi, layanan dan teknis yang kuat selama periode waktu yang lama.

C.    CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
       Customer Relationship Management adalah strategi untuk mengelola hubungan dan interaksi organisasi dengan pelanggan dan pelanggan potensial. Sistem CRM membantu perusahaan tetap terhubung dengan pelanggan, merampingkan proses, dan meningkatkan profitabilitas.
         Ketika orang berbicara tentang CRM, mereka biasanya mengacu pada sistem CRM, alat yang digunakan untuk manajemen kontak, manajemen penjualan, produktivitas, dan banyak lagi. Tujuan dari sistem CRM sederhana yaitu meningkatkan hubungan bisnis.
       CRM membantu pengguna fokus pada hubungan organisasi mereka dengan orang-orang individu termasuk pelanggan, pengguna layanan, kolega, atau pemasok. Ketika orang-orang membicarakan tentang CRM, mereka mungkin berarti salah satu dari tiga hal:
1)   CRM sebagai Teknologi: Ini adalah produk teknologi, seringkali di Cloud  (awan), yang digunakan tim untuk merekam, melaporkan, dan menganalisis interaksi antara perusahaan dan pengguna. Ini juga disebut sistem atau solusi CRM.
2)      CRM sebagai Strategi: Ini adalah filosofi bisnis ‘tentang bagaimana hubungan dengan pelanggan dan pelanggan potensial harus dikelola.
3)  CRM sebagai Proses: Pikirkan ini sebagai sebuah sistem yang diadopsi oleh bisnis untuk memelihara dan mengelola hubungan tersebut.
    CRM memungkinkan bisnis untuk memperdalam hubungannya dengan pelanggan, pengguna layanan, rekan kerja, mitra, dan pemasok. Menjalin hubungan baik dan melacak prospek dan pelanggan sangat penting untuk akuisisi dan retensi pelanggan, yang merupakan inti dari fungsi CRM.

D.    BERBAGAI METODE UNTUK MEMPENGARUHI KONSUMEN INDUSTRI
       Ada beberapa metode yang digunakan untuk mempengaruhi konsumen industri, diantaranya yaitu :
1)      Presentasi Penjual
      Sebelum melakukan presentasi penjual akan mencari tahu terlebih dahulu informasi tentang apa saja yang diinginkan oleh pembeli, setelah mengetahui apa yang diinginkan maka dengan mudah pihak penjual akan mempromosikan produk dengan berbagai service yang ditawarkan sehingga pihak pembeli ingin mencoba produknya.
2)      Negosiasi Dengan Pembeli
      Salah satu cara yang akan dilakukan pihak penjual akan memberikan/menjanjikan service yang terbaik didalam negosiasinya.
3)      Informasi
      Dalam negosiasi hal yang terpenting yaitu mencari tahu informasi apa yang diinginkan pembeli dan penjual akan meyakinkan pembeli bahwa perusahaannya memiliki kualitas terbaik dengan menunjukkan berita tentang perusahaan tersebut yang pernah diterbitkan di koran, majalah atau lainnya.

E.     KESEPAKATAN KHUSUS ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL
            Dengan hadirnya pasar di lingkungan masyarakat sangat penting. Karena pasar bagaikan roda perekonomian suatu negara. Sehingga munculah fungsi utama pasar seperti pembentukan harga, distribusi, promosi, penyerapan tenaga kerja, dan menyediakan barang serta jasa. Dalam sebuah kegiatan pemasaran, seringkali ditemukan atau dilakukan kesepakatan khusus. Kesepakatan khusus ini adalah kesepakatan yang tidak umum dilakukan atau hanya disepakati oleh penjual dan pembeli tertentu yang mempunyai kepentingan atau tujuan tertentu seperti negosiasi jual beli barang baik dari jumlah barang, kapan dan dimana barang itu akan dibeli serta tujuan pembelian barang tersebut.

F.     PELAYANAN KONSUMEN
            Sebagai pebisnis, pelayanan konsumen tentu harus menjadi sesuatu yang selalu diperhatikan. Karena pelayanan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk membuat konsumen menjadi pelanggan setia yang akan terus membeli produk yang kita tawarkan dan membuat perusahaan  terus berkembang. Agar hal tersebut dapat tercapai secara maksmal ada lima unsur yang terpenting yang harus diperhatikan, diantaranya :
1)      Standarisasi Pelayanan Konsumen
      Unsur  pertama dalam menjalankan pelayanan konsumen adalah standarisasi pelayanan customer. Standarisasi sering dihubungkan dengan Standard Operating Procedures (SOP) sangat penting untuk perusahaan guna memenuhi kepuasan konsumen. Beberapa standar pelayananan konsumen yang harus dipenuhi ini adalah seperti kualitas pelayanan, kebersihan, penampilan karyawan, cara berkomunikasi kepada customer dan masih banyak hal lainnya.
2)      Pelayanan Terbaik
      Maksudnya adalah mencoba membuat pelayanan semaksimal dan sesempurna mungkin yang bisa perusahaan persembahkan bagi konsumen.
3)      Customer Service Trneds
      Beberapa tren pelayanan terhadap customer yang saat ini tengah marak tersebut seperti layanan 24/7. Layanan 24/7 ini adalah layanan 24 jam jam selama 1 minggu penuh. Konsumen memang mulai banyak yang berharap untuk bisa dilayani selama 24 jam per-hari dalam 1 minggu untuk mendapatkan pemenuhan dan solusi dengan cepat. Layana lain yang sedang menjadi tren adalah data customer. Layanan ini memang dibutuhakan dalam membantu customer dalam menelusuri rekam jejaknya disuatu perusahaan. Tren layanan terakhir yang sedang menajdi tren adalah komunitas. Sebuah bisnis dan perusahaan saat ini memang banyak dituntut konsumennya untuk membentuk komunitas agar mereka bisa berinteraksi dengan konsumen lainnya dengan pembentukan rasa keakraban dan kekeluargaan yang kental.
4)      Kepuasan Pelanggan
      Kepuasan yang didapat konsumen bisa telihat dari tingkat kebahagiaan yang ditampilkan. Untuk mendapatkan kebahagiaan dari pelanggan memang dibutuhkan senyuman tulus, sapaan yang hangat, perilaku dalam memberikan pelayanan yang santun, dan semangat dalam bekerja. Hal tersebut harus menjadi perhatian para pebisnis untuk menjadikan susana kerja di perusahaan yang penuh dengan keramahan kepada para konsumen atau klien yang datang. Dengan adanya senyuman tulus, sapaan yang hangat dan pelayanan yang penuh semangat dan santun maka konsumen akan merasa dihargai dan akan merasa bahagia serta puas.
5)      Reward Program
      Program pemberian reward (penghargaan) kepada konsumen jika perusahaan atau bisnis yang ditekuni telah memiliki banyak loyal customer. Banyaknya konsumen yang telah menjadi pelanggan setia memang harus membuat perusahaan mampu mengelola harapan customer. Dengan adanya program reward ini maka selain bisa memenuhi ekspektasi customer, Dengan jauh lebih akrab, cocok dan nyaman dengan para pelanggan setia. Dari rasa yang lebih akrab ini maka rasa kekeluargaan dan kepercayaan customer terhadap perusahaan pun akan semakin bertambah.



Referensi :
http://titi_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/63370/bab-456-new.ppt




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SALURAN DITRIBUSI INDUSTRI DAN PEMASARAN LOGISTIC

Analisis SWOT Dalam Manajemen Pemasaran Indomaret

STRATEGI DAN KEBIJAKAN HARGA PASAR INDUSTRI