KARAKTERISTIK PASAR INDUSTRI
A.
JENIS-JENIS
KONSUMEN PASAR INDUSTRI
Konsumen
pasar industri pada umumnya dikelompokkan ke dalam 4 macam, yaitu :
1. Perusahaan-perusahaan Komersial. (Bertujuan
Mencari Laba))
Perusahaan komersial biasanya berasal dari sektor swasta/pribadi,
kelompok pencari keuntungan, seperti hal berikut :
·
Distributor
Industridan Dealer.
·
Pabrik
Peralatan Original.
·
Para Pemakai.
2. Pelanggan / KonsumendariPemerintah
Pembelian produk industri yang paling besar di India adalah Departemen
Pemerintahan Pusatdan Kota, Perusahaan Pemerintah (BUMN), dan para agen,
seperti jalan kereta api, departemen telekomunikasi, pertahanan, Direktur
Jenderal dan Persediaan Penjualan, pengangkutan dalam kota, pembelian papan
listrik, dan seterusnya. Unit pemerintah ini membeli hampir semua macam produk
industri dan jasa dan mereka menjadikan pangsa pasar yang sangat besar. Kita
akan mendiskusikan pembelian pemerintah masih dalam bab ini.
3. Pelanggan / Konsumen Dari Kelembagaan
Institusi pribadi dan publik seperti rumah sakit, sekolah, perguruan
tinggi, universitas, dan penjara, digolongkan ke dalam pelanggan kelembagaan.
Sebagian dari institusi ini mempunyai aturan pembelian yang kaku dan lainnya
mempunyai aturan yang lebih fleksibel. Seorang pemasar industri perlu memahami
cara pembelian dari tiap lembaga agar supaya efektif di dalam memasarkan jasa
atau produknya.
4. Kerjasama Masyarakat
Kategori ini adalah unik dan menjadi bagian dari gerakan koperasi di
India. Suatu Asosiasi membentuk koperasi dapat berupa unit-unit produksi
(contoh: Koperasi pabrik gula) atau organisasi yang bukan memproduksi barang
(contoh: bank koperasi, koperasi perumahan masyarakat)
B.
PENGGOLONGAN
PRODUK DAN JASA INDUSTRI.
Banyak
metoda yang dapat digunakan untuk menggolongkan produk industri dan jasa.
Metoda yang paling diterima dalam penggolongan produk dan jasa adalah
berdasarkan pada bagaimana barang dan jasa masuk ke dalam proses produksi dan
biaya-biaya relatifnya. Pada dasarnya metoda ini, yaitu produk industri dan
jasa digolongkan ke dalam 3 kelompok besar, yaitu:
1. Komponen dan Material.
Barang-Barang yang masuk ke dalam produksi terdiri dari bahan baku, material pabrik, dan bagian
komponen2. Biaya material ini diperlakukan oleh Bagian
pembelian sebagai bagian dari biaya pabrikasi (Biaya Overhead Pabrik).
a) Bahan baku
Bahan baku dijadikan produk dasar yang masuk dalam proses produksi, baik
dalam jumlah sedikit atau tanpa adanya alternatif lain.Produk itu
mungkin dijual ke Pabrik Original atau pelanggan pemakai. Sebagai contoh,
ketika suatu Toko Roti besar membeli gas alam untuk membakar tungku yang
digunakan untuk menghasilkan kue, hal ini disebut sebagai pelanggan ”pemakai”.Ketika perusahaan yang sama
tersebut membeli gula untuk memproses kue, maka perusahaan itu disebut
sebagai ”Pabrikan Peralatan Asli
/Original”.
b) Material Pabrik & Bagian Komponen
Material yang dihasilkan meliputi bahan baku yang diperlakukan untuk
beberapa jumlah pengolahan sebelum memasuki proses pabrikasi. Cuka, minyak
bakar (minyak tanah), dan baja adalah contoh dari material pabrik atau material
yang digunakan sebagai suatu proses yang menjadi ramuan atau bahan dasar yang
banyak dipakai dalam aktivitas pabrikasi.
2. Bagian-bagian Capital (Modal).
Capital items adalah yang digunakan di dalam proses produksi dan mereka
mengalami kerusakan pada batasan waktu tertentu. Mereka secara normal
diperlakukan sebagai "pemakai". Bagian-bagian
Capital/modal digolongkan ke dalam 3 kelompok :
a) Instalasi atau Alat-alat Berat.
Ini adalah yang utama dan merupakan investasi material jangka panjang
seperti tujuan umum dan mesin tujuan khusus, turbin, generator, tungku
perapian, dan peralatan pergerakkan bumi. Item ini diperlihatkan di dalam
Neraca Pembayaran sebagai peralatan dan pabrik, dan ia adalah aktiva tetap yang
harus dilakukan depresiasi sampai periode tahun yang akan datang.. Bagaimanapun
juga, jika ini disewakan, biaya-biaya diperlakukan untuk pajak pembelian
sebagai biaya perluasan bagi pembeli.. Sebagai harga pembelian per-unit dari
bagian-bagian modal adalah tinggi, bagian ini dibiayai
dengan meminjam uang untuk periode waktu tertentu, yang mana
diharapkan setara dengan ekspektasi (perkiraan) umur dari aktiva tetap.
b) Aksesoris / Peralatan ringan
Perkakas dan peralatan ringan mempunyai penurunan harga pembelian dan
tidaklah diperlakukan sebagai bagian dari alat berat, seperti operasional
peralatan tangan, motor elektrik kecil, mesin ketik dan terminal komputer.
Pembelian asesoris juga diperlakukan sebagai ”current expenses” (biaya sekarang) dengan harga pembelian
mengambil dari biaya operasional dalam tahun pembelian, atau mereka mungkin
diperlakukan sebagai ”aktiva
tetap”.
c) Pabrik dan Bangunan.
Ini merupakan real estate milik perusahaan. Itu termasuk kantor
perusahaan, pabrik-pabrik, gudang, mess (pondok) untuk karyawan, arena parkir,
dan seterusnya.
C. Jasa dan Persediaan
Jasa dan persediaan mendukung dari operasi pada pembelian
perusahaan. Mereka tidak menjadi bagian dari produk jadi . Mereka adalah
sebagai awal dari biaya operasi untuk periode waktu dimana mereka
digunakan.
a) Persediaan. bagian dari persedian seperti cat, sabun, minyak dan pelumas,
pensil, pita mesin tik, kertas surat dan penjepit kertas termasuk kategori ini.
Bagian ini biasanya dibakukan yang dijual untuk suatu bagian yang luas dari
para pemakai industri.
b) Jasa., perusahaan
memerlukan suatu cakupan jasa yang luas seperti jasa pemeliharaan bangunan, jasa
auditing, jasahukum, jasakurir, jasarisetpemasarandan yang lain.
D. PENERAPAN
PEMASARAN UNTUK KONSUMEN & TIPE PRODUK YANG BERBEDA.
Pada produk material dan komponen, untuk pabrik besar atau pemakai,
menjual harus dilaksanakan secara langsung dari penjual ke perusahaan pembeli.
Bagaimanapun juga untuk volume yang lebih kecil pada pabrik original dan
pemakai, standar bahan baku atau komponen dijual melalui dealer industri atau
distributor sebagai biaya efektif. Jika komponen
biasa dibuat, interaksi pantas di pertimbangkan berlangsung antar orang yang
komersil dan teknisdari kedua-duanya pembeli dan organisasi
penjual, dan obviousle penjualan dilaksanakan secara langsung.
E.
KONSUMEN INDUSTRI
Pemasar Industri sadar bahwa semua para pembeli bisnis (atau pelanggan
industri) tidak mempunyai orientasi pembelian yang sama atau keseluruhan
filosofi pembelian, akan memandu mereka sampai kepada keputusan pembelian
mereka.
Pembeli bisnis memilih satu dari 3 orientasi pembelian, yaitu :
1. Orientasi Pembeli.
Perusahaan pembelian dengan orientasi pembelian telah membatasi dan
berfokus pada jangka pendek. Para pembeli di perusahaan ini mengikuti praktek
seperti dibawah ini :
a)
Harga
Terendah
Perusahaan pembeli selalu memilih penyalur dengan harga
terendah. Kualitas dan ketersediaan adalah factor yang
dipertimbangkan sebagai kualifikasi untuk penyalur agar dipertimbangkan.
b)
Kekuatan
Keuntungan
Kekuatan Keuntungan Perusahaan pembeli dapat menggerakan di atas para
penyalur dengan menggunakan taktik seperti komoditisasi dan banyak sumber
(multisourcing).
Di dalam Komoditisasi,
pembeli membantah bahwa tidak ada perbedaan antara berbagai penawaran supplier
dalam kaitan dengan jasa teknis, kekhususan produk atau mutu produk. Pembeli.
Para pembeli mengisyaratkan bahwa produk adalah suatu harga dan komoditas
menjadi satu-satunya hal untuk dirundingkan.
c)
Resiko
Para pembeli menghindari resiko sama sekali semuanya, dalam rangka
mengurangi kesempatan adu kritik dan penalisasi untuk melakukan
kesalahan. Taktik yang digunakan untuk
menghindarkan resiko adalah:
·
Mengikuti prosedur pembelian
standard yang dibuat / dibentuk oleh perusahaan.
· Tergantung
kepada para penyalur yang sudah dapat membuktikan hasil yang mereka capai lebih
awal.
2. Orientasi Pengadaan.
Disini, perusahaan pembeli mempunyai strategi yang terfokus dan
pro-aktif. Jengkal pengaruh pembelian lebih terintegrasi dari
aktivitas yang lain seperti proses pemesanan, menangani material dan logistik. Para
pembeli, dengan orientasi pengadaan, memperhatikan 2 hal, yaitu : peningkatan
yang berkwalitas dan pengurangan biaya. Untuk mencapai objek tersebut,
perusahaan mengadopsi dengan mengikuti praktek-praktek :
a)
Hubungan Kolaborasi dengan Para Penyalur Utama
Hal ini mengakibatkan peningkatan mutu dan pengurangan biaya. Untuk ini,
kedua supplier dan para perusahaan pembeli harus saling percaya kepada yang
lain untuk suatu perluasan yang lebih besar dan harus sejutu untuk berbagi
penghargaan dalam bekerja sama.
b)
Bekerja Keras dengan Area Fungsional Lain
Hal ini merupakan atribut yang penting pada pembeli dengan orientasi
pengadaan. Pembeli menyertakan didalam penggambaran dari spesifikasi pada
produk dan jasa dimana perusahaan melihatnya, memastikan mutu dari
barang-barang yang dibeli, dan ketersediaan produk dan jasa tepat waktu.
3. Orientasi Penyediaan Rantai Manajemen
Disini, peraturan pembelian adalah diperluas lebih
lanjut untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih dan strategi
operasionalnya. Hal itu mencakup, pengintegrasian dan koordinasi fungsi
pembelian dengan fungsi lain, di dalam perusahaan dan juga dengan organisasi
lain di dalam keseluruhan rantai nilai, seperti pelanggan, pelanggan dengan
pelanggan, para perantara, para penyalur, dan para penyalur dengan penyalur. Orientasi
Penyediaan Rantai Manajemen harus memiliki 3 pandangan dalam pembelian, yaitu:
a)
Membawa Nilai Tambah kepada Pemakai akhir
Dengan menggunakan Riset Pemasaran, para manajer persediaan akan
memahami kebutuhan pemakai akhir dan mengarahkan keseluruhan rantai persediaan
untuk di kirim kepada pemakai akhir.
b)
Keluar dari Sumber bukan inti Aktivitas
Manajemen Puncak pada perusahaan akan mengidentifikasi wewenang utama
(inti) tentang perusahaan itu. Sesudah itu perusahaan akan menggolongkan produk
dan jasanya ke dalam sistem dan subsistem yang strategis maupun nonstrategic.
Perusahaan akan keluar dari sumber sistem itu atau subsistem yang
sudah menjadi tidak kompetitif, tidak strategis,
melibatkan teknologi lama, dan mempunyai banyak penyalur berkualitas.
c)
Mendukung Hubungan Kolaboratif dengan Para Penyalur Utama
Manajer persediaan bekerja dengan supplier utama dalam hubungan mitra
yang memerlukan kerjasama, komunikasi, kepercayaan, dan komitmen antara
supplier dengan para pelanggan. Sasarannya adalah untuk merendahkan
biaya-biaya total dan atau peningkatan nilai dalam rangka mencapai
keuntungan yang sesuai.
F.
PRAKTEK PEMBELIAN DARI PELANGGAN INDUSTRI
Para pemasar barang dan jasa pada pasar industri memiliki jenis pelanggan
yang berbeda: perusahaan komersil, pelanggan pemerintah dan pelanggan
kelembagaan. Demi efektifnya pemasaran pada produk-produk industrial, merupakan
hal penting agar mengetahui praktek Pembelian yang biasanya diadopsi oleh
berbagai jenis pelanggan industri.
1. Pembelian pada Perusahaan Komersil
Praktek Pembelian tergantung atas sifat alami bisnis dan ukuran
dari perusahaan komersil seperti halnya volume, variasi, dan
kompleksitas teknis yang menyangkut pada produk membeli.Dalam organisasi yang
besar dan sedang, keputusan membeli menyertakan orang-orang dari departemen
seperti produksi, bahan baku, kualitas, akuntasi keuangan/biaya,
rancang-bangun, dan juga manajemen eksekutif yang senior.
Demikian juga banyak orang
yang mempengaruhi keputusan pembelian di dalam organisasi. Berbagai teknik,
seperti perencanaan material, penyalur yang menilai sistem, kwantitas pesanan
yang ekonomis, analisis nilai tambah, dan seterusnya adalah digunakan oleh
organisasi pembeli.
Tugas atau aktivitas yang
utama di dalam proses pembelian adalah:
·
Potensi para
penyalur.
·
Bernegosiasi
dan memilih para penyalur.
·
Memastikan
kwantitas (jumlah) dan mutu (kualitas) material benar-benar berada
dalam waktu yang tepat.
·
Adanya
ubungan bisnis jangka panjang dengan para penyalur.
2. Pembelian pada Bagian-bagian Pemerintahan
Seperti disebutkan awal tadi, unit pemerintah ( termasuk yang dibawah
pengawasan pemerintah Pusat dan daerah dan juga unit-unit sektor publik) adalah
pembeli barang dan jasa yang paling besar.
Untuk bersaing dengan sukses
dan untuk mendapatkan bisnis, suatu pemasar industri harus memahami
kompleksitas yang menyertai di dalam penjualan ke unit-unit pemerintah.Ada
banyak pusat, di mana unit pemerintah pusat dan Bagian membeli berbagai produk
yang diperlukan oleh jalan kereta api, departemen telekomunikasi, bagian
kelistrikan, bagian pengawasan transportasi, unit pertahanan, dan
seterusnya.Biasanya, langkah yang pertama adalah mendapatkan nama
dari perusahaan dan registrasi produk dengan unit-unit pemerintah.
Yang pada umumnya, prosedur pendaftaran (registrasi) tersebut melibatkan
ketepatan dalam pengisian format standard, selebaran produk, dan
detil perusahaan baik yang bersertifikat dengan mencarter (sewa) seorang
akuntan.Untuk standard produk dan jasa, pesan dalam penawaran diiklankan pada
surat kabar nasional, berdasarkan pada paper penawaran yang diperoleh dari
supplier dari pejabat negara yang ditetapkan setelah dilakukan sejumlah kecil
pembayaran terhadap penawaran.
3. Pembelian di Kelembagaan
Pembeli Kelembagaan adalah termasuk juga pada organisasi pemerintahan
dan organisasi swasta. Jika rumah sakit atau kursus milik pemerintah, biasanya
mengikuti prosedur pembelian dari pemerintahan.Bagaimanapun juga, pada kasus
pendidikan milik pribadi atau tipe kelembagaan lain yang milik pribadi, prosedur
pembeliannya adalah serupa dengan yang diikuti oleh perusahaan komersil yang
uraikan lebih awal.Suatu pemasar industri perlu belajar pembelian secara
praktek dari tiap pembeli kelembagaan agar supaya didalam memasarkan jasa atau
barang-barang perusahaan menjadi lebih efektif.
4. Pembelian pada Pasar Pengecer
Pasar pengecer (pasar pengganti) terdiri dari
distributor atau penyalur industri yang tujuan utamanya adalah mencapai volume
penjualan dan laba. Karenanya, distributor atau penyalur ( yang disebut: para
perantara dagang atau pedagang) memilih seorang penyalur mendasarkan tidak
hanya pada mutu produk tetapi juga kebijakan
dari penyalur produk.Suatu penyalur industri / distrubutor bisa
hadapi eksklusif lain dengan produk milik penyalur ( atau pabrik) atau boleh
berhadapan dengan banyak perusahaan yang bersaing pada produk
tersebut.Bagaimanapun juga, kebijakan penyalur berhubungan
dengan pengaruh daya saing pedagang di (dalam) pasar adalah:
pembagian biaya iklan lokal oleh penyalur, menyediakan selebaran produk
material, proses kompetitif dan potongan harga, terminologi pembayaran yang
fleksibel dengan fasilitas kredit dan seterusnya. Penerimaan terhadap beberapa
istilah ini oleh suatu penyalur akan tergantung atas hubungan kuat dari dealer
dan penyalur dan juga pada tingkat penerimaan
konsumen dari produk-produk penyalur. Pengecer atau
distributor / penyalur pada akhirnya harus mentaati kebijakan
dari pabrikan / penyalur. Di dalam pasar yang kompetitif (bersaing),
kedua-duanya pengecer dan penyalur harus bekerja dengan harmonis sebagai regu
agar dapat memenangkan kompetisi, meningkatkan saham bisnis, dan memdapatkan
laba yang layak. Jika pengecer (atau pedagang) tidak menghasilkan laba setelah
jangka waktu tertentu dari jasa atau produk suatu supplier / pabrikan, ia
mungkin akan mengubah penyalur sebab tujuan profitabilitas yang utama tidaklah
tercapai.
5. Pembelian pada Badan Kerjasama Masyarakat.
Ini serupa dengan pembelian kelembagaan. Pemasar industri perlu belajar
praktek pembelian dari tiap masyarakat kerjasama untuk lebih efektif di dalam
pemasaran jasa dan barang-barang mereka. Sebagai contoh, pabrik-pabrik gula
koperasi di Maharashtra India, boleh mengadopsi praktek pembelian berbeda
seperti pembelian permesinan gula, pumpets, penekan, dan
lainnya. Sedangkan pembuatan keputusan pembelian, penekanan mereka
pada faktor seperti mutu, penyerahan, harga, jenis pembayaran, melayani dan
hubungan jangka panjang dengan para penyalur, mungkin boleh bertukar-tukar satu
sama lainnya.
G.
ANALISA
LINGKUNGAN DI DALAM PEMASARAN INDUSTRI
Para pembeli dan para penjual industri beroperasi di dalam lingkungan
dinamis yang berubah secara terus-menerus. Bagaimanapun juga, sebagian besar
diskusi mengenai lingkungan adalah sekitar lingkungan ekologis seperti polusi
air dan udara, penjualan tentang barang sisa padat, dan pemeliharaan sumber
alam. Kita akan menggunakan ' lingkungan' dunia di dalam suatu pengertian lebih
luas.
1. Tipe / Jenis dari Lingkungan.
Ada 3 tipe dari lingkungan, yaitu :
a)
Lingkungan
Fisik dan Ekologi
Organisasi industri Pabrik Kimia dan pestisida merupakan ancaman
serius ke lingkungan dalam kaitan dengan penjualan dari barang sisa yang tidak
diperlakukan. Oleh karena itu, organisasi yang industri harus mau mendengarkan
(merespon) kepada kesejahteraan dari masyarakat. Pemerintah di
kebanyakan dari negara-negara sudah mempererat peraturan lingkungan dan
keselamatan untuk memaksa organisasi yang lalai untuk dikoreksi. Di India juga,
Mahkamah Agung pada bulan Desember 1998, melarang penggunaan kantong
polyethyene yang berwarna untuk membawa makanan dalam kaitan dengan efek
berbahayanya dari bahan kantong tersebut. Oleh karena itu, strategi pemasaran
dan strategi perusahaan harus dikembangkan didasarkan pada permintaan
dari lingkungan ekologi.
b)
Lingkungan
Internal Perusahaan.
Tujuan menyelesaikan analisa lingkungan internal ( itu adalah, analisa
perusahaan internal) akan mengidentifikasi pada waktu tertentu kelemahan dan
kekuatan yang spesifik pada suatu perusahaan. Ini melibatkan suatu analisa dari
semua faktor perusahaan, termasuk yang memasarkan, membiayai, Riset dan
Pengembangan, pabrikasi, sumber daya manusia dan struktur organisasi.
Ia bertemu dengan
karyawan dari berbagai departemen, sebagian dari cabang penjualan perorangan,
para penyalur dan pelanggan, menganalisa keberhasilan masa lalu dan kemudian
mengusulkan kelemahan dan kekuatan perusahaan berdasar pada analisa lingkungan
internal (atau perusahaan). Analisa lingkungan internal (atau analisa
perusahaan internal) adalah juga bagian dari proses perencanaan strategik yang
akan dibahas pada bab berikutnya.
c)
Lingkungan
Eksternal Perusahaan
Perusahaan yang sukses mengenali pentingnya scanning (atau monitoring)
terhadap faktor lingkungan yang eksternal. Kedua faktor lingkungan eksternal
mikro dan makro berubah secara terus-menerus. Perubahan ini memperpanjang
ancaman dan peluang baru. yang didasarkan pada Analisa dari faktor
lingkungan eksternal dan ancaman dan peluang yang yang menghasilkan, perusahaan
industri menentukan hasil sasaran dan strategi mereka. Hal itu adalah penting
untuk perusahaan industri didalam mengetahui semua factor lingkungan
adalah tidak relevan (tidak wajar) dan karenanya, setiap perusahaan
harus mengidentifikasi factor lingkungan yang relevan untuk bisnisnya dan
memonitor faktor lingkungan yang relevan. Adalah tidak cukup untuk
meneliti dan mengukur status yang sekarang dari faktor lingkungan
yang relevan. Hal itu diperlukan estimasi (menaksir) masa depan atau meramalkan
( atau kecenderungan) tentang ekonomi, teknologi, permintaan pasar, peraturan
pemerintah, dan lain lain yang dibuat. Peramalan ini digunakan sebagai dasar
untuk perencanaan yang strategis dan perencanaan pemasaran jangka pendek.
2.
Lingkungan
eksternal dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a)
Faktor
Lingkungan Mikro
Faktor Lingkungan Mikro berisi konsumen, para pesaing dan para supplier
(penyalur). Bagi perusahaan industri merupakan hal penting untuk mengetahui
adanya perubahan pada kebutuhan dan keinginan (tujuan) dari
konsumen, kondisi-kondisi kompetitif pada pelanggan industri seperti
halnya perubahan yang berlangsung di dalam faktor lingkungan dari pelanggan.
Ini terutama sekali bisa diterapkan ketika suatu perusahaan industri memilih
target segmen pasarnya.Pada pasar masa kini, pemahaman kompetisi (bersaing)
adalah sepenting seperti halnya pemahaman pelanggan. Suatu pemasar industri
harus mengumpulkan informasi mengenai strategi pesaing, sasaran, reaksi,
kelemahan dan kekuatan dan reaksi yang terpola (tersusun). Eksekutif pemasaran
pada perusahaan harus bisa memperoleh suatu informasi yang dapat dipercaya dan
lengkap tentang pesaing.Bahan baku, bagian komponen, dan barang modal
disediakan oleh perusahaan penyalur untuk perusahaan pembeli sebagai masukan
(input) untuk penggunaan di dalam produksi barang-barang dan jasa.
b)
Faktor
Lingkungan Makro
Faktor lingkungan makro diantaranya adalah ekonomi, teknologi,
Pemerintah (politik dan hukumnya), Masyarakat (Public), Sosial Budaya.
·
Ekonomi
Perubahan di dalam lingkungan
ekonomi perlu untuk dimonitor jika itu mempengaruhi kemampuan dan kesediaan
dari organisasi industri untuk membeli dan menjual. Jika pemasar
industri melayani domestik dan pasar internasional, hal itu akan menjadi
penting bagi mereka untuk menguji perubahan dalam lingkungan ekonomi,
kedua-duanya di rumah (domestik) dan pasar luar negeri.Berbagai faktor ekonomi
yang perlu untuk dimonitor adalah siklus bisnis, tingkat bunga, tingkat mata
uang, kebijakan fiskal, investasi, produksi industri dan seterusnya.
·
Teknologi
Perkembangan dan perubahan
teknologi mempunyai dampak utama pada kedua-duanya yaitu para pembeli industri
dan para penjual. Ada perubahan teknologi yang cepat dalam beberapa hal
menyangkut industri seperti telekomunikasi, komputer, dan semi-konduktor.
Terobosan teknologi dapat mempengaruhi pasar dengan memulai industri
baru ( misal :perangkat lunak komputer) dan secara radikal akan berubah ( atau
hampir menghancurkan) industri ada.
·
Pemerintah (politik dan hukumnya)
Ketika terjadi peningkatan persaingan secara global, pemasar industri harus
memahami tindakan dari pemerintah mereka seperti halnya dari pemerintah yang
berada di seluruh dunia. Fungsi Utama dari pemerintah adalah
melindungi pelanggan, perusahaan, dan masyarakat dari praktek bisnis
secara tak wajar dan memandu industri mereka ke arah pertumbuhan.
Fungsi ini dicapai oleh pemerintah melalui politik dan sistem
yang sah (undang-undang).
·
Masyarakat (Public)
Hal itu terdiri dari berbagai kelompok yang membantu atau merintangi
suatu usaha dari organisasi industri untuk melayani pasarnya. Sebagian dari
kelompok ini adalah media massa, lembaga investor / keuangan), pemegang saham,
bank, kepentingan kelompok publik, dan kalayak ramai
·
Sosial Budaya
Dampak perubahan di dalam budaya dan lingkungan sosial merasa lebih
untuk pasar konsumen dibanding pasar barang industri. Bagaimanapun, jika
perusahaan industri memutuskan untuk mempunyai usaha patungan dengan perusahaan
asing atau memutuskan untuk menyediakan pabrik-pabrik luar negeri, ada suatu
kebutuhan belajar mengenai aspek sosial dan budaya atau belajar mengenai
masyarakat didalam negara-negara itu untuk memastikan
kecocokan yang lebih baik.
H. STRATEGI UNTUK ME-MANAGE LINGKUNGAN INDUSTRI
Penggunaan variabel bauran pemasaran yang efektif seperti
produk, tempat, promosi dan harga tidaklah cukup untuk menjadi sukses dan
bertahan dari perusahaan industri yang berada dalam suatu lingkungan eksternal
dinamis. Langkah yang pertama menjadi yang berkelanjutan adalah mengumpulkan
dan monitoring informasi pada lingkungan eksternal yang relevan (wajar).
Hal ini dilaksanakan
oleh:
a) Pengumpulan informasi pada pesaing dan pelanggan melalui pemasaran dan
data orang-orang bagian penjualan
b) Penganalisaan penerbitan pemerintah dan perdagangan
c) Menyelesaikan riset pemasaran dan peramalan ekonomi melalui atau sampai
dengan para agen eksternal riset pemasaran.
Tindakan ini akan
membantu ke arah perusahaan untuk:
1) Memahami perubahan didalam kebutuhan pelanggan.
2) Memonitor aksi dan strategi pesaing
3) Mengidentifikasi inovasi-inovasi teknologi yang ada
4) Mempertimbangkan perubahan yang berlangsung di bidang pemerintahan,
politik, dan faktor hukum.
5) Mengidentifikasi perubahan pada permintaan pelanggan utama dan total
pasar.
6) Mempertimbangkan perubahan pada faktor lingkungan lainnya yang relevan
(wajar).
Monitoring yang
berkelanjutan menyangkut masalah lingkungan eksternal akan memperpanjang
peluang baru dan ancaman yang sangat diperlukan untuk dikenali. Dengan
mengikuti tiga strategi yang ada akan dapat untuk merespon secara proaktif dan
kreatif untuk mengatur (me-manage) lingkungan eksternal.
1. Strategi yang Berdiri sendiri (Mandiri)
Ini menjadi usaha yang mandiri dari suatu perusahaan industri dengan
penggunaan sumber daya sendiri ( atau kekuatan). Ada beberapa contoh dari
strategi mandiri yang tergantung atas suatu prakarsa (inisiatif) dan kekuatan
organisasi.Untuk memperdaya suatu strategi pesaing dalam pemotongan harga,
suatu perusahaan harus menetapkan harga yang agresif dengan mengobral harga
dari harga pesaing, atau membedakan keunggulan produknya melalui pengembangan
produk. Untuk menghadapi masyarakat luas yang berhubungan dengan perlindungan
lingkungan ekologi, suatu perusahaan menyelesaikan pengendalian lingkungan dan
menciptakan kesadaran melalui citra perusahaan periklanan.
2. Strategi Kooperatif (Kerjasama)
Pada strategi ini, suatu perusahaan industri harus bekerja sama dengan
perusahaan lain, industri lain, atau kelompok lingkungan lainnya. Sebagai
contoh: Perusahaan Jepang, selagi bersaing dengan ganas di pasar domestik,
mereka bekerja sama dengan perusahaan pesaing yang sama pada waktu melakukan
pengeksporan ke pasar asing. Beberapa Perusahaan India beroperasi
dengan pemahaman pada penetapan harga dengan perusahaan yang bersaing, dan
kemudian membentuk kumpulan produsen atau kongsi harga.
3. Perencanaan Strategis
Suatu perusahaan industri
menyelesaikan perencanaan strategis dengan mengidentifikasi produk/pasar jangka
panjang, berdasarkan pada peramalannya ttg lingkungan eksternal, analisa
tentang kelemahan dan kekuatannya , dan sasaran hasil dan tujuan
jangka panjangnya. Ini akan membantu suatu perusahaan industri untuk mengambil
keputusan strategis dalam melakukan diversifikasi melalui "
Backward", " Forward" atau " Horizontal"
pengintegrasian atau dengan mengembangkan pasarnya dari pasar domestik ke pasar
internasional.
Referensi
:
Komentar
Posting Komentar